Minggu, 08 Juli 2018

kelompok 1 tentang ilmu ilmu sosial


KELOMPOK MATERI 1
JUDUL MAKALAH:
Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial (Sejarah, Geografi, Ekonomi)

TUGAS MAKALAH 
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Dosen Pengampu: Nurjaman, M.Pd.I




Disusun oleh:
                                                            Anas Irlana (170641171)
                                                            Ila Wasilah (170641174)
                                                            Rofa Atun Nisa (170641170)

              




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2017-2018




Kata Pengantar

         Puji Syukur kehadirat Tugas Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana, Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pelajaran Konsep Dasar IPS, yang bertemakan pengertian ilmu-ilmu sosial di antaranya ada sejarah, geografi, dan ekonomi. Yang membahas tentang materi tersebut.
        Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi dari makalah ini sehingga kedepannya insyaallah  dapat lebih baik.
        Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang, Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan  makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................................  1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................  1
C. Tujuan................................................................................................................................ 1
D. Manfaat.............................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
A. Sejarah
Pengertian Sejarah.............................................................................................................     2
Ruang Lingkup..................................................................................................................     4
B. Geografi
Pengertian Sejarah.............................................................................................................     5
Ruang Lingkup..................................................................................................................     7
C. Ekonomi
Pengertian Ekonomi..........................................................................................................     7
Ruang Lingkup................................................................................................................     10
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 11
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 11
B. Saran ...............................................................................................................................11

Daftar Pustaka ..................................................................................................................12




BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
          Sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon kayu. Seperi akar pohon yang terus berkembang dari tingkat sendiri ketingkat yang kompleks. Dalam perkembangan nya menjadi akar, keturunana asal-usul, riwayat dan silsilah. Dapat kita gambarkan silsilah keluarga kerjaan yang menyerupai pohon. Geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu geo yang berarti bumi dan grafhein yang berarti tulisan. Jadi geografi adalah tulisan tentang. Karena itu, geografi sering juga disebut sebagi ilmu bumi. Ekonomi adalah salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah ekonomi berasal dari kata Yunani yaitu oikos yang berarti keluarga, rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan, hukuman, dan aturan, sehingga secara garis besar sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga.

B. Rumusan Masalah   
         Dalam makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas lebih jauh, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan sejarah, geografi, dan ekonomi ?
2. Apa saja ruang lingkup sejarah, geografi, dan ekonomi ?

C. Tujuan
         Berdasarkan masalah diatas, maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang apa itu sejarah, geografi, dan ekonomi
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup sejarah, geografi dan ekonomi

D. Manfaat
        Makalah ini ditulis dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran umum kepada pendidik dan peserta didik tentang apa itu sejarah, geografi dan ekonomi sehingga pendidikan dapat terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Selain itu diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi ini.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah
        Istilah sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata syajaratun yang berarti pohon kayu. Pengertian pohon kayu disini adalah adanya suatu kejadian, perkembangan/pertumbuhan tentang suatu hal dalam suatu kesinambungan. Selain itu ada juga peneliti yang menganggap bahwa arti kata syajaratun tidak sama dengan kata sejarah, sebab bukan hanya bermakna sebagai pohon keluarga, asal-usul, atau istilah. Dengan demikian pengertian sejarah yang dipahami sekarang ini dari ahli Bahasa inggris yakni history, yang bersumber dari Bahasa Yunani kuno historia yang berarti belajar dengan cara bertanya-tanya. Dalam pengertian yang lebih luas dan lebih relevan sejarah merupakan cerita atau kejadian yang benar-benar telah terjadi pada masa lalu.
       Para ahli sejarah pada umumnya sepakat untuk membagi peranan dan kedudukan sejarah yang terbagi atas 3 hal yakni, 1) sejarah sebagai peristiwa, 2) sejarah sebagai cerita, dan 3) sejarah sebagai ilmu. Pertama, sejarah sebagai peristiwa adalah sesuatu yang terjadi pada masyarakat manusia dimasa lampau. Pengertian pada masyarakat manusia dan masa lampau sesuatu yang penting dalam definisi sejarah. Sebab kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia, dalam pengertian disini, bukanlah merupakan suatu peristiwa sejarah. Sebaliknya juga peristiwa yang terjadi pada umat manusia namun terjadi pada sekarang, bukan pula peristiwa sejarah. Karena itu merupakan konsep siapa yang menjadi subjek dan objek sejarah serta konsep waktu, dua-duanya menjadi penting.
         Pengertian sejarah sebagai peristiwa sebenarnya memiliki makna yang sangat luas dan beraneka ragam. Keluasan dan keanekaragaman tersebut sama dengan luasnya dan kompleksitas kehidupan manusia. Beberapa aspek kehidupan kita seperti aspek sosial, budaya, ekonomi, Pendidikan, politik, kesehatan, agama, kemananan dan sebagainya semuanya terjadin dalam peristiwa sejarah. Dengan demikian sangat wajar jika untuk memudahkan pemahaman kita, para ahli mengelompokan lagi sejarah dalam beberapa tema. Pembagian sejarah yang demikian itulah yang disebut pembagian sejarah secara tematis, seperti: sejarah sosial, sejarah politik, sejarah kebudayaan, sejarah perekonomian, sejarah agama, sejarah Pendidikan, sejarah kesehatan, sejarah intelektual, dan sebagainya.
        Selain pembagian sejarah berdasarkan tema, juga dikenal pembagian sejarah berdasarkan periode waktu. Dalam pembagian sejarah berdasarkan periode sasi tersebut kita dapat mengambil contoh untuk sejarah Indonesia: zaman prasejarah, zaman pengaruh hindu-budha, zaman pengaruh islam, zaman kekuasaan belanda, zaman pergerakan nasional, zaman pendidikan jepang,  zaman kemerdekaan, zaman revolusi fisik, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Sebagai patokan dalam menentukan tiap periode/zaman tersebut harus terpenuhi unsur pembeda antar periode satu dengan lainnya,
         Disamping itu berdasarkan unsur ruang, kita mengenal pembagian sejarah secara regional atau kewilayahan. Contohnya: sejarah eropa, sejarah asia, sejarah timur tengah, sejarah amerika latin, sejarah timur-jauh, sejarah asia tenggara, sejarah afrika utara, dan sebagainya. Dalam hal ini sejarah regional juga bisa menyangkut sejarah dunia, tetapi ruang lingkupnya lebih terbatas oleh persamaan karakterristik baik fisik maupun sosial budayanya. Selain itu dapat pula peristiwa itu diketahui dari sumber sumber yang bersifat lisan yang disampaikan dari mulut ke mulut.
Kedua, sejarah sebagai ilmu: menutut Bury secara tegas menyatakan bahwa sejarah adalah ilmu, tidak kurang dan tidak lebih. Pernyataan ini mungkin tidak bermaksud untuk memberikan penjelasan Batasan tentang suatu konsep, melainkan hanya memberikan tingkat pengategorian suatu ilmu. Penjelasan tersebut jelas tidak memadai untuk memperoleh suatu pengertian.
        Daniel dan Banks mengemukakan pengertian sejarah dari segi materi sejarah yang disajikan dalam objek penelitian. Daniel berpendapat bahwa sejarah adalah kenangan pengalaman umat manusia. Sedangkan Banks berpendirian bahwa semua kejadian di masa lalu adalah sebagai aktualitas. Banks selanjutknya mengatakan bahwa sejarah dapat membantu para siswa untuk memahami perilaku manusia pada masa yang lampau, masa sekarang, dan masa yang akan dating. Sartono Kartodirjo, sejarawan Universitas Gajah Mada menyatakan bahwa sejarah dapat dilihat dari arti subjektif dan objektif. Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu konstruk yaitu suatu bangunan yang disusun oleh subjek/ sejarawan/penulis sebagai suatu uraian atau cerita.oleh karena itu, sejarah dalam arti subjektif, tidak lepas dari pengaruh subjek/penulis. Uraian atau cerita tersebut merupakan satu kesatuan atau unit yang mencakup fakta-fakta yang dirangkaikan untuk menggambarkan suatu gejala sejarah, baik proses maupun struktur. Kesatuan tersebut menujukan kohesi, artinya berbagai unsur bertalian satu sama lain dan merupakan satu kesatuan. Fungsi unsur-unsur itu saling menopang dan saling tergantung satu sama lain. Sejarah dalam arti objektif menunjuk kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri dengan kata lain proses sejarah dalam aktualitasnya. Keseluruhan proses tersebut berlangsung terlepas satu dari subjek manapun. Objektif di sini dalam arti tidak memuat unsur-unsur subjek (pembuat cerita). Ketiga, sejarah sebagai cerita, bahwa sejarah itu pada hakikatnya merupakan hasil rekonstruksi sejarawan terhadap sejarah sebagai peristiwa berdasarkan fakta-fakta sejarah yang dimilikinya. Dengan demikian di dalamnya trdapat pula penafsiran sejarawan terhadap makna suatu peristiwa. Perlu diketahui bahwa buku-buku sejarah yang kit abaca, baik buku pelajaran disekolah, karya ilmiah diperguruan tinggi, maupun buku-buku sejarah lainnya, pada hakikatnya merupakan bentuk-bentuk konkrit sejarah sebagai perisiwa.
         Mata pelajaran sejarah telah diberikan pada tingkat SD/MI sebagai bagian integral dari mata pelajaran IPS, sedangkan pada tingkat Pendidikan menengah SMA/MA/SMK diberikan sebagai mata pelajaran tersendiri. Mata pelajaran sejarah memiliki peranan yang strategis dalam pembentukan watak dan perbedaan bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan mausia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Oleh karena itu dalam membangun materi pelajaran sejarah harus bersifat:
a. Mengandung nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotism, nasionalisme, dan semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan kepribadian peserta didik,
b. Memuat khazanah mengenai peradaban bangsa-bangsa, termasuk peradaban bangsa Indonesia. Materi tersebut merupakan bahan Pendidikan yang mendasari bagi proses pembentukan dan penciptaan peradaban bangsa Indonesia di masa depan,
c. Menanamkan kesadaran persatuan dan persaudaraan serta solideritas untuk menjadi perekat bangsa dalam menghadapai ancaman disintegrasi bangsa,
d. Sarat dengan ajaran moral dan kearifan yang berguna dalam mengatasi krisis multidimensi yang dihadapi dalam kehidupan sehati-hari,
e. Berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
Ruang lingkup sejarah meliputi:
1. Prinsip dasar ilmu sejarah
2. Beradaban awal masyarakat dunia dan indonesia
3. Perkembangan negara-negara tradisional di indonesia
4. Indonesia pada masa penjajahan
5. Pergerakan kebangsaan
6. Proklamasi kemerdekaan dan perkembangan negara kebangsaan indonesia.

B. Geografi
          Geografi berasal dari Bahasa Yunani, asal kata dari geo yang berarti bumi dan grapheiin yang berarti lukisan atau tulisan. Menurut Rchoffen bahwa bidang kajian geografi tidak hanya mengumpulkan bahan-bahan yang kemudian disusun secara sistematik, tetapi harus dilakukan penghubungan bahan-bahan tersebut untuk dikaji sebab akibatnya dari fenomena-fenomena di permukaan bumi yang memberikan sifat individualitas suatu wilayah. Sebab ruang lingkup geografi tidak sekedar fisik melainkan juga termasuk gejala manusia dan lingkungan lainnya. Oleh karena itu, menurut Richard Hartshorne (1960:47) “geography is that discipline that seeks to describe and interpret the variable character from place to place of earth as the world of man” ilmu geografi merupakan keilmuan yang sangat luas, ia memadukan berbagai disiplin ilmu (murni, terapan, eksak, noneksak, alam, sosial), maka geografi sering disebut sebagai ibu atau induk ilmu pengetahuan.
          Pernyataan tersebut didasarkan atas alasan yang kuat dan bukan alasan yang dibuat-buat. Sebab bidang geografi yang luas tersebut mencakup beberapa aspek-aspek ilmiah yang bersifat eksak dan bidang-bidang sosial yang noneksak. Selain itu alasan James memberikan sebutan sebagai “induk ilmu pengetahuan” kepada geografi, bukan hanya didasarkan atas realita bahwa observasi dan pengkajian ilmu pengetahuan lain diambil dari bagian-bagian dipermukaan bumi, melainkan didasarkan bahwa perkembangan geografi ini telah begitu tua, selain dengan pemikiran filosofis tentang terjadinya alam semesta dengan kehidupannya, mulai dari zaman Herdotus pada tahun 480-430 sebelum masehi.
        Secara sederhana dapat dikembangkan bahwa cakupan dan peranan geografi itu sedikitnya memiliki empath al, seperti yang dikemukakan dari hasil penelitian UNESCO (1965: 12-35), sebagai berikut. Pertama, geografi sebagai suatu sintesis. Artinya pembahasan geografi itu pada hakikatnya dapat menjawab substansi pertanyaan-pertanyaan tentang “what,when, why, where, dan how”. Proses setudi semacam itu pada hakikatnya adalah suatu sintesis, karena yang menjadi pokok penelitian mencakup: apa yang akan ditelaah, di mana adanya, mengapa demikian, bilamana terjadinya, serta bagaimana melaksanakannya? Kedua, geografi sebagai suatu penelahan gejala dan relasi keruangan. Dalam hal ini geografi berperan sebagai pisau analisis terhadap fenomena-fenomena baik alamiah maupun insaniah. Selain itu, geografi juga berperan sebagai suatu kajian yang menelaah tentang relasi, interaksi, bahkan interdepedensi satu aspek tertentu dengan yang lainnya. Kaetiga, geografi sebagai disiplin tata guna lahan, di sini titik beratnya pada aspek pemanfaatan atau pendayagunaan ruang geografi yang harus makin ditingkatkan. Sebab, pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini, menurut peningkatan sarana yang menunjang baik menyangkut kualitas maupun kuantitas. Perluasan sarana, seperti tempat pemukiman, jalan raya, bangunan publik, tempat rekreasi, dan sebagainya, semua membutuhkan perencanaan yang lebih cermat dan matang. Keempat, geografi sebagai bidang ilmu penelitian, hal ini dimaksudkan agar dua hal bisa tercapai, yaitu: pertama, meningkatkan pelaksanaan penelitian ilmiah disiplin geografi yang dinamis sesuai dengan kebutuhan pengambangan ilmu yang makin pesat. Oleh karena itu dalam tataran ini perlu dikembangkan lebih jauh tentang setruktur ilmu (menyangkut fakta, konsep generalitas  dan teori) dari ilmu yang bersangkutan. Kedua, meningkatkan penelitian praktis untuk kepentingan kehidupan dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia umumnya (Sumaatmadja, 1988:41).
       Geografi merupakan ilmu untuk menunjang kehidupan sepanjang hayat dan mendorong peningkatan kehidupan. Lingkup bidang kajiannya memungkinkan manusia memperoleh jawaban atas pertanyaan dunia sekelilingknya yang menekan pada aspek spasial, dan ekologis dari eksistensi manusia. Bidang kajian geografi meliputi bumi, aspek dan proses yang membentuknya hubungan kasual dan spasial manusia dengan lingkungannya, serta interaksi manusia dengan tempat. Sebagai suatu disiplin integrative, geografi memadukan dimensi alam fisik dengan dimensi manusia dalam menelaah keberadaan dan kehidupan manusia ditempat dan lingkungannya
           Pelajaran grografi membangun dan mengembangkan pemahaman peserta didik tentang fariasi dan organisasi spasial masyarakat, tempat dan lingkungan pada muka bumi. Peserta didik didorong untuk memahami aspek dan proses fisik yang membentuk pola muka bumi, karakteristik dan persebaran spasial ekologis di permukaan bumi. Selain itu peserta didik dimotivasi secara aktif dan kreatif untuk menelaah bahwa kebudayaan dan pengalaman mempengaruhi persepi manusia tentang tempat dan wilayah.
       Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperoleh dalam mata pelajaran geografi diharapkan dapat membangun kemampuan peserta didik untuk bersikap, bertindak cerdas, arif, dan bertanggung jawab dalam menghadapi masalah sosial, ekonomi, dan ekologis. Pada tingkat Pendidikan dasar mata pelajaran geografi diberikan sebagai bagian integral bagian dari IPS, sedangkan pada tingkat Pendidikan menengah diberikan sebagai mata pelajaran terpisah.
Sebagai tujuan mata pelajaran geografi, yakni agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Memahami pola spasial, lingkungan dan kewilayahan serta proses yang berkaitan.
b. Menguasai keterampilan dasar dalam memperoleh data dan infomasi, mengkomunikasikan dan menerapkan pengetahuan geografi.
c. Menampilkan perilaku perduli terhadap lingkungan hidup dan memahami manfaat sumber daya alam secara arif serta memiliki toleransi terhadap keberadaan kebudayaan masyarakt.
Ruang lingkup geografi meliputi:
a. Konsep dasar, pendekata, dan prinsip dasar geografi;
b. Konsep dan karakterisitik dasar serta dinamika unsur-unsur geosfer mencakup: litosfer, pedosfer, atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan antroposfer, serta pola persebaran spasialnya;
c. Jenis, karakteristik potensi persebaran spasial sumber daya alam dan pemanfaatannya
d. Karakteristik unsur-unsur, kondisi (kualitas) dan variasi sepesial lingkungan hidup, pemanfaatan dan pelestariannya;\
e. Kajian wilayah negara-negara maju dan sedang berkembang;
f. Konsep wilayah dan perwilayahan, kriteria dan pemetaannya serta fungsi dan manfaatnya dalam analisis geografi;
g. Pengetahuan dan keterampilan dasar tentang seluk beluk dan pemanfaatan peta, system informasi geografis dan citra pengindraan jarak jauh.

C. Ekonomi 
          Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikosnamos yang artinya manajemen urusan rumah tangga, khususnya penyediaan dan administrasi pendapatan. Menurut Meyers ilmu ekonimi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia. Kata kunci dari definisi ini adalah pertama, tentang kebutuhan yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas. Kedua, tentang pemuas kebutuhan, yang memiliki ciri-ciri terbatas adanya. Menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu karena adanya suatu kenyataan yang senjang, karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak terbatas, sedangkan dilain pihak barang-barang dan jasa-jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya langka ataupun terbatas. Itulah sebabnya maka manusia didalam hidupnya selalu berhadapan dengan kekecewaan maupun ketidakpastian. Definisi ini tampaknya begitu luas sehingga kita sulit memahami secara spesifik.
         Secara fundamental dan historis, ilmu ekonomi dapat dibedakan menjadi dua, yakni ekonomi positif dan ekonomi normatif. Jika ilmu ekonomi positif hanya membahas deskripsi mengenai fakta, situasi dan hubungan yang terjadi dalam ekonomi. Sedangkan ilmu ekonomi normative membahas pertimbangan pertimbangan nilai dan etika, seperti haruskah system perpajakan diarahkan kepada kaidah mengambil dari yang kaya untuk menolong yang miskin? Ilmu ekonomi positif merupakan ilmu yang hanya melibatkan diri dalam masalah apakah yang terjadi. Oleh karena itu, ilmu ekonomi positif itu netral terhadap nilai-nilai. Artinya ilmu ekonomi positif itu bebas nilai hanya menjelaskan apakah harga itu dan apakah yanga akan terjadi jika harta itu naik atau turun bukan apakah harga itu adil atau tidak. Ilmu ekonomi normative bertentangan dengan ilmu positif, ilmu ekonomi normative beranggapan bahwa ilmu ekonomi harus melibatkan dari dalam mencari jawaban atas masalah apakah yang seharusnya terjadi. Esensi dasar ilmu ekonomi adalah perimbangan nilai.
           Ilmu ekonomi juga memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya. Kita ketahui ilmu ini telah menggunakan pendekatan-pendekatan kuantitatif matematis, tetapi pendekatan-pendekatan tersebut tidak dapat menghilangkan keterbatasan-keterbatasan yang melekat pada ilmu ekonomi sebagai salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Abdullah (1992:8) keterbatasan-keterbatasan tersebut mencakup:
a. Objek penyelidikan ilmu ekonomi tidak dapat dialokasikan. Sebagai akibatnya kesimpulan atau generalisasi yang diambilnya bersifat kontekstual (akan terkait oleh ruang dan waktu).
b. Dalam ilmu ekonomi, manusia berkedudukan sebagai subjek yang menyelidiki dan juga objek yang diselidiki. Oleh karena itu, hasil penyelidikannya yang berupa kesimpulan ataupun generalisasi, tidak dapat bersifat mutlak, karena unsur-unsur subjeknya akan mewarnai kesimpulan tersebut.
c. Tidak ada laboratorium untuk mengadakan percobaan-percobaan ekonomi. Sebagai akibatnya ramalan-ramalan ekonomi sering kurang tepat dan akurat.
d. Ekonomi hanya merupakan salah satu bagian saja dari seluruh program aktivitas di suatu negara. Oleh karena itu, apa yang direncanakan dengan kenyataan sering tidak sejalan.
Menggolongkan pelaku utama dalam perekonomian Indonesia:
1. Rumah tangga konsumsi
Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Rumah tangga konsumsi adalah pemilik atau penyedia jasa dari berbagai factor produksi. Factor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunakan oleh perusahaan untuk menghabiskan barang atau jasa. Rumah tangga konsumsi juga akan menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.
 Para rumah tangga yang konsumsi adalah:
1)  Konsumen
2) Pemasok atau pemilik factor produksi
Factor produksi ada 4 macam yaitu
1) Alam
2) Tenaga kerja
3)  Modal
4) Skil/keterampilan
2. Rumah tangga produksi
Perusahaan adalah suatu organisasai yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya produksi
Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi:
1) Produsen: menghasilkan barang dan jasa
2) Pengguna faktor produksi: menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
3) Agen pembangun: membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan pembangunan.
Dengan demikian Ruang Lingkup ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Perekonomian
b. Ketergantungan
c. Spasialisasi dan pembagian kerja
d. Perkoperasian
e. Kewirausahaan, dan
f. Akuntansi dan manajemen


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
          Dari paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah “Pengertian Ilmu - Ilmu Sosial” Penulis menyimpulkan bahwa Ilmu - Ilmu Sosial adalah sekelompok disiplin keilmuan yang mempelajari aspek - aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu sosial yang muncul akibat adanya  masalah sosial. Ilmu sosial selalu ada kaitannya dengan nilai - nilai moral dan pranata - pranata sosial. Sosiologi sebagai cabang ilmu sosial paling tua timbul akibat adanya gejala sosial di era revolusi Prancis, sementara revolusi Prancis sendiri membawa pengaruh signifikan di dunia barat.
B. Saran
         Penulis menyadari jika ada makalah ini masih jauh dari sempurna. Kesalahan ejaan, metodologi penulisan dan pemilihan kata serta cakupan masalah yang masih kurang adalah diantara kekurangan dalam makalah ini, karena itu saran dan kritik yang  membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.   




DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. 1992. Materi Pokok Pendidikan IPS-2: Buku 1, Modul 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan, PPG Tertulis.

Supradan Dadang. 2015. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Perspektif Filosofi dan Kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Khoiru Iif, Amri Sofian. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya




Tidak ada komentar:

Posting Komentar