TUGAS MAKALAH
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Dosen Pengampu :Nurjaman, M.Pd.I
Disusun oleh : Kelompok 2
Nama :
Asep Adhari (170641153)
Hesthy Octaviani (170641142)
Asep Adhari (170641153)
Hesthy Octaviani (170641142)
Nur’Afifah (170641141)
Kelas : SD-17 A5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2017-2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang kami buat yaitu tentang Pengertian Ilmu-Ilmu Sosial (Antropologi, Sosiologi, Politik, dan Psikologi Sosial). Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Nurjaman, M.Pd.I. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman kami dan semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu dengan kerendahan hati, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi menyempurnakan pembuatan makalah ini.
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya. Atas perhatianya kami ucapkan terima kasih.
Cirebon, 3 April 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu-ilmu sosial lahir dari kebiasaan masyarakat masyarakat pada zaman dahulu. Ilmu-ilmu sosial secara alami melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan masyarakat. Perkembangan zaman yang terus bergulir di yakini membawa manusia sampai pada peradaban berpikir kritis dengan menggunakan kemampuan pancra indranya. Dengan perkembangan zaman tersebut perkembangan ilmu-ilmu sosial juga ikut berkembang.
Ilmu-ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia berperilaku seperti apa yang mereka lakukan. Setiap ilmu sosial merupakan suatu disiplin ilmu yang merupakan suatu batang tubuh atau struktur ilmu pengetahuan tentang suatu bidang.
Ilmu-ilmu sosial terdiri dari cabang-cabang ilmu yang lain seperti ilmu antropologi, ilmu sosiologi, ilmu psikologi sosial, dan ilmu politik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah ilmu-ilmu sosial?
2. Apa pengertian ilmu sosial antropologi?
3. Apa yang dimaksud dengan ilmu sosial sosiologi?
4. Seperti apa ilmu sosial politik itu?
5. Apakah yang dimaksud dengan psikologi sosial?
C. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam ilmu sosial.
2. Mengetahui pengertian dari ilmu sosial antropologi.
3. Memahami apa itu ilmu sosial sosiologi.
4. Mengetahui bagaimana ilmu sosial politik.
5. Mengetahui tentang psikologi sosial.
BAB I
PEMBAHASAN
ILMU-ILMU SOSIAL
Berbeda dengan IPS atau social studies, istilah ilmu-ilmu social (IIS) adalah terjemahan dari socialsciences. Di samping ilmu-ilmu social terdapat pula ilmu-ilmu alam (sciences) dan humanitis/humaniora. Ilmu-ilmu alam mempunyai tiga bagian di siplin ilmu utama yang meliputi biologi, fisika, dan kimia. Sementara humanitis terdiri, antara lain, sejarah dan sastra. Semua bidang keilmuan dan humaniora ini berakar pada suatu bidang yang di sebut filsafat. Setiap disiplin ilmu mempunyai filsafatnya masing-masing yang pada akhirnya semua disiplin ilmu itu berhulu pada ajaran agama.
A. Antropologi
1. Pengertian Antropologi
Istilah antropologi berasal dari bahasa Yunani, asal kata Anthropos berarti ilmu. Para antropologi sering mengemukakan antropologi merupaka studi tentang umat manusia dan perilakunya, dan untuk memperoleh pengertian atupnusia dan logos unutk pemahaman yang lengkap tentang keanekaragaman manusia.
Secara khusus ilmu antropologi terbagi kedalam 5 sub ilmu yang mempelajari:
a. Masalah asal dan perkembangan manusia secara biologis.
b. Masalah terjadinya aneka ragam ciri fisik manusia.
c. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia.
d. Masalah terjadinya perkembangan dan persebaran aneka ragam yang diucapkan diseluruh dunia.
e. Masalah mengenai asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dan aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia masa kini.
Para ahli antropologi mempelajari tentang budaya manusia. Mereka tertarik dengan kebudayaan prasejarah (kebudayaan yang diciptakan sebelum lahirnya zaman sejarah) juga kebudayaan pada zaman modern saat ini. Mereka mengkaji kebudayaan pada semua tingkat perkembangan teknologi, dari zaman berburu dan zaman pengumpulan makanan (food gathering) sampai zaman bercorak tanam dan zaman industry.
Para ahli antropologi dapat di bedakan ke dalam beberapa spesialisasi. Pertama, ahli antropologi social (antropologi budaya) mempelajari tentang kelompok-kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan cara hidup (misalnya budaya) tertentu. Kedua, ahli etnografi adalah seorang ahli antropologi yang punya spesialisasi dalam mengumpulkan informasi tentang segala aspek budaya yang ada melalui kerja lapangan. Ketiga, ahli antropologi bahasa mempelajari bahasa-bahasa yang digunakan manusia dengan fokus kajian pada penggunaan bahasa dalam konteks social. Keempat, ahli antropologi fisik (biologi) menggunakan teknik-teknik ilmu pengetahuan alam dalam study makhluk hidup maupun yang sudah berupa fosil dan primat binatang seperti monyet atau kera.
Kelima, ahli arkeologi menggunakan teknik-teknik penggalian dan analisis ilmiah sisa-sisa fisik makhluk hidup untuk merekontruksi cara hidup manusia yang telah musnah. Keenam, ahli primatology meliputi ahli antropologi yang mempelajari perilaku kelompok primat bukan makhluk manusia seperti baboon, simpanse dan gorilla.
2. Ruang Lingkup Antrologi
a. Antropologi Fisik
Mempelajari tentang manusia sebagai organisme biologis yang melacak perkembangan manusia menurut evolusinya dan menyelidiki variasi biologisnya dalam berbagai jenis.
b. Antropologi Budaya
Memfokuskan perhatiannya pada kebudayaan manusia ataupun cara hidupnya dalam masyarakat. Antropologi budaya lebih menekankan kepada 4 aspek yang tersusun:
1) Pertimbangan politik
2) Menyangkut hubungan budaya dengan kekuasaan\
3) Menyangkut bahasa dalam antropologi budaya
4) Preferensi dan pemikiran individu dimana terjadi hubungan antara jati diri dan emosi.
Cabang antropoli budaya ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Arkeologi, cabang antropologi budaya yang mempelajari benda-benda peninggalan lama dengan maksud untuk menggambarkan serta menerangkan prilaku manusia karena dalam peninggalan-peninggalan lama itulah terpantul ekspresi kebudayaan.
2) Antropologi linguistic, ernest cassier mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mahir dalam menggunakan symbol-simbol sehingga manusia disebut homo symbolicium. Disinilah antropologi linguistik berperan. Ia merupaka deskripsi suatu bahasa maupun sejarah bahasa yang digunakan.
3) Etnologi, pendekatan etnologi adalah etnografi, lebih memusatkan perhatiannya pada kebudayaan-kebudayaannya zaman sekarang, telaahnya pun terpusat pada perilaku manusia, sebagaimana yang dapat disaksikan langsung, dialami serta didiskusikan dengan pendukung kebudayaannya.
c. Antropologi Ekonomi
Bidang ini merupakan cara manusia dalam mempertahankan dan mengekspresikan diri melalui penggunaan barang dan jasa material. Ruang lingkupnya mencakup riset tentang teknologi, produksi, perdagangan, konsumsi, serta tinjauan tentang berbagai bentuk pengaturan sosial dan ideologis manusia untuk mendukung kehidupan materi manusia.
d. Antropologi Medis
Bidang ini bnayak membahas hubungan antara penyakit dan kebudayaan yang tampak mempengaruhi evolusi manusia terutama berdasarkan hasil-hasil penemuan paleopatologi. Begitu luasnya ruang lingkup dalam bidang ini, sampai sekarang tidak mudah untuk mendefinikan subjek kajiannya.
e. Antropologi Psikologi
f. Bidang ini merupakan wilayah yang mengkaji tentang hubungan antara indivisu dengan makna dan nilai dengan kebiasaan sosial dari system budaya yang ada.
g. Antropologi Sosial
Dalam kajiannya, antropologi sosial mendeskripsikan proyek evolusionis yang bertujuan merekonstruksi masyarakat primitive asli dan mencatat perkembangannya melalui berbagai tingkat peradaban.
3. Tujuan dan Kegunaan Antropologi
Setiap antropologi yang memulai penelitian lapangan Perdana nya, pada umumnya mencari suatu bangsa atau kelompok yang belum pernah di teliti. Tujuannya sudah jelas adalah untuk memperluas arena perbandingan disamping untuk merekam berbagai budaya sebelum budaya-budaya itu lenyap. Antropologi memang merupakan studi tentang manusia. Ia tidak hanya suatu disiplin ilmu yang bersifat akademis tetapi juga merupakan suatu cara hidup yang berusaha menyampaikan kepada para mahasiswa apa yang telah diketahui orang.
Antropologi fisik memusatkan perhatiannya pada manusia sebagai organisme biologis yang tekananya pada upaya melacak evolusi perkembangan manusia dan mempelajari prinsip-prinsip biologis dan spesies manusia. Sedangkan antropologi budaya berusaha mempelajari manusia berdasarkan kebudayaannya. Selain itu, antropologi bermaksud mempelajari umat manusia secara objektif, paling tidak mendekati objektif dan sistematis. Sedangkan data, yang digunakan ahli antropologi dapat berupa data dari suatu masyarakat atau studi komparatif diantara sejumlah besar masyarakat.
B. Sosiologi
1. Pengertian Sosiologi
Secara etimologi, sosiologi berasal dari bahasa latin: socius dan kata bahasa Yunani logos. Socius: berarti kawas, sahabat, sekutu, rekan, anggota, persekutuan, masyarakat. Logos: berarti ilmu. Jadi, sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Dari segi isi, banyak ahli sosiologi yang mengemukakan berbagai definisi. Kita ambil sejumlah definisi untuk memberikan gambaran tentang obyek formal sosiologis.
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari:
a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala social (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan sebagainya. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non sosial (misal: gejala geografis, biologis, dan sebagianya). Ciri-ciri umum dari jenis semua gejala-gejala sosial.
b. Hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
c. Interaksi sosial dna hasilnya, yaitu organisasi sosial.
d. Struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
e. Strukrus sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahanperubahan sosial.
f. Kehidupan manusia dalam hubungan kelompok, serta sifat dan perubahan Lembaga-lembaga dan ide-ide sosial.
g. Hubungan antara manusia di dalam masyarakat.
Dari rumusan mengenai sosiologi yang beraneka ragam itu kiranya dapat diambil kesimpulan bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia di dalam masyarakat.
Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian utamanya adalah dalam hubungan social manusia perilaku manusia seperti diwujudkan sendiri dalam perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Kelompok-kelompok dapat mencakup kelompok terjadi secara alamiah seperti keluarga, para pekerja dalam organisasi, atau gerakan kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan mengadakan penelitian ilmiah “di dalam laboratorium” (seperti kelompok pengambilan keputusan atau pemecahan masalah). Institusi-institusi kepentingan umumnya mencakup sekolah-sekolah, media masa, kelas-kelas social, organisasi perusahaan, dan penjara-penjara. Perhatian para sosiolog meliputi pula bagaimana kelompok-kelompok dan institusi-institusi berinteraksi. Para ahli sosiologi bisa mengkhususkan dalam beberapa bidang, seperti keluarga, kriminologi, komunikasi, pendapat umum, organisasi yang kompleks, hubungan ras dan etnik, peranan jenis kelamin, demografi (kependudukan), pendidikan, perilaku kelompok kecil, stratifikasi social, sosiologi medis, dan sosiologi bidang pekerjaan atau profesi.
2. Konsep Sosiologi
Setiap disiplin ilmu memiliki satu set konsep, generalisasi, dan teori, yang biasanya dikenal dengan struktur disiplin teratur. Dan struktur menentukan permasalahan pokok yang akan dikembangkan oleh disiplin yang bersangkutan.
Untuk sekedar memberikan gambaran mengenai konsep-konsep sosiologi, berikut dikemukakan 6 konsep sosiologi, yang terdiri dari:
a. Konsep norma (kaidah sosial)
Pengertian umum yang seragam antara anggota kelompok mengenai cara-cara tingkah laku yang patut dilakukan apabila mereka berhadapan dengan situasi yang bersangkut paut dengan kehidupan kelompok.
b. Konsep Lembaga-l;embaga sosial
Mengenai istilah ini masih banyak terdapat pendapat. Misalnya, Lembaga sosial sebagai Lembaga kemasyarakatan.
c. Konsep kelompok-kelompok sosial
Himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan diantara mereka.
d. Konsep lapisan-lapisan sosial
Pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat. Menganai lapisan-lapisan sosial ini sumbernya adalah “sesuatu” yang dihargai tinggi oleh masyarakat, baik itu berupa uang, benda-benda ekonomi, sebagian atau semuanya barang-barang tersebut lebih banyak, berada dalam lapisan atas.
e. Konsep proses sosial
Pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan Bersama. Hal-hal utama yang harus dipelajari dalam proses sosial adalah mengenai “bentuk-bentuk interaksi sosial”, yaitu bentuk-bentuk yang Nampak kalua orang-orang atau kelompok-kelompok manusia mengadakan hubungan satu dengan lainnya.
f. Konsep perubahan-perubahan sosial
Gejala perubahan yang terjadi pada Lembaga-lembaga sosial didalam suatu masyarakat yang mempunyai system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, dan pola-pola dari segi kelakuan di antara kelompok-kelompok masyarakat.
3. Manfaat Sosiologi
1. Bagi Modernisasi Masyarakat
Bagi modernisasi masyarakat dan pembangunan, sosiologi sangat bermanfaat:
a. Pada Tahap Perencanaan
Sosiologi antara lain dapat digunakan untuk menunjukan (mengidentifikasi) kebutuhan-kebutuhan sosial, hal-hal yang menjadi pusat perhatian sosial, cara stratifikasi (pelapisan) sosial, pusat-pusat kekuasaan dan pusat-pusat kekuasaan itu berada, serta system dan saluran komunikasi sosial yang ada dalam suatu masyarakat.
b. Pada Tahap Pelaksanaan
Sosiologi antara lain dapat digunakan untuk menunjukan kekuatan-kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat serta untuk mengamati perubahan-perubahan sosial yang sedang terjadi.
c. Pada Tahap Evaluasi
Sosiologi antara lain dapat digunakan untuk mengadakan analisis terhadap efek-efek sosiologi dari pembangunan.
2. Bagi Dunia Pendidikan
Dengan berbekal sejumlah konsep sosiologi, seorang guru akan lebih terarah dan lebih tepat menaggapi dan menangani isu-isu dan persoalan-persoalan yang sedang dihadapi masyarakat. Guru akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang masyarakat masa depan yang diidamkan, tentang tipe manusia pembangunan yang diharapkan untuk Indonesia di masa depan.
Dengan bekal pemahaman ini, seorang guru/pendidik akan lebih terarah membimbing anak didik kearah pembentukan tipe manusia pembangunan di masa depan. Ciri-ciri manusia dalam masyarakat industry menurut pandangan sosiologis antara lain suka bekerja keras, berdisiplin, menghargai waktu, hidup hemat, suka bekerjasama, terbuka, inovatif, kreatif, berfikir ilmiah, obyektif dan rasional. Sifat-sifat tersebut merupakan kekuatan sumberdaya manusia pada masyarakat industry maju, seperti Eropa Barat, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan Negara-negara barat lainnya. Kualitas sumberdaya manusia itu mendukung dan menyumbang kemajuan industry mereka capai. Kenyataan ini pun terbukti bagi kemajuan negara-negara industry baru yang kita saksikan sekarang, seperti Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Singapura. Pengembangan kualitas manusia itu perlu ditangani secara strategis, yaitu melalui kegiatan Pendidikan.
Melalui pengembangan suasana sekolah sebagai sutu system sosial berskala kecil dan melalui berbagai kegiatan belajar mengajar, baik kulikuler, ko kulikuler, maupun ekstra kulikuler, sejak dini guna mempersiapkan anak didik sesuai dengan taraf perkembangannya untuk menjadi tipe mnusia industry yang diharapkan.
Begitu pentingnya pemahaman konsep-konsep sosiologi ini oleh anak didik, maka dalam kurikulum SMU/SMA sosiologi muncul sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.
C. Ilmu Politik
1. Pengertian Ilmu politik
Para ilmuan politik mempelajari kebijakan umum (public policies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia didalam masyarakat, khususnya yang tercermin dalam pemerintahan. Istilah politik sering dikaitkan dengan bermacam-macam kegiatan dalam system politik ataupun Negara yang menyangkut prosespenentuan tujuan sampai dalam melaksanakan tujuan tersebut. Ilmu politik adalah kajian tentang Negara, tujuan-tujuan Negara, dan Lembaga-lembaga yang akan yang akan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Hubungan antara Negara dengan warga negaranaya serta dengan negara lain. Bidang khusus ilmu politik meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan pemerintahan (atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan. Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan pemerintahan meliputi negara dan pemerintahan daerah, pemerintah pusat (nasional), hubungan internasional (politik internasional). Pada setiap pemerintahan, para ilmuan poliitk bisa mengkhususkan lagi, misalnya: pada satu bentuk pemerintahan nasional, seperti monarki, dictator, atau demokrasi.
Bidang-bidang kajian khusus yang didasarkan pada dungsi-fungsi pemerintahan meliputi proses pelaksanaan badan legislative (pembuatan undang-undang), system peradilan (interpretasi undang-undang), dan proses eksekutif (pelaksanaan undang-undang). Bidang-bidang spesialisasi tambahan meliputi kajian tentang hokum politik, perilaku politi, dan administrasi umum. Seperti halnya ahli ekonomi dan sejarahwan, para ilmuan politik dapat dibedakan atas dua ajaran, berdasarkan pada kekuatan komitmennya pada metode ilmiah. Ilmuan politik tradisional mempertanyakan masalah-masalah dan menggunakan Teknik-teknik untuk menjawab pertanyaan yang lebih banyak mengandung ciri-ciri humanistis dari pada ilmu-ilmu sosial. Mereka tertarik, misalnya dengan gambaran bentuk ideal pemerintahan yang seharusnya dijalankan (ideologi politik) atau dalam menerapkan lmu penegtahuan untuk memecahkan masalahmasalah, kebiajakan umum dan memprakarsai reformasi sosial. Sebaliknya, ilmuan politik ilmiah (atau aliran perilaku ; behavioral) membatasi bidang gerapannya terhadap kajian perilaku politik manusia secara empiris. Kaum behavioris menyelidiki topik-topik seperti perilaku dalam pemungutan suara, pendapat menyelidiki dan perilaku politik perbandingan. Mereka membatasi kajiannya tentang “apa” dan tidak berusaha untuk menentukan “apa seharusnya”.
Ruang lingkup disiplin ilmu politik sangat luas. Sub bidang utama dari ilmu politik meliputi:
a. Pemikiran Politik
Bidang ini merupakan pengumpulan teks dan tulisan para filsuf besar besar yang membingkai Pendidikan intelektual. Bagi mereka tugas pemikiran politik adalah untuk menemukan makna yang asli dari bacaan klasik.
b. Teori Politik
Para ahli politik biasanya memiliki gaya tersendiri, dari pada memiliki ciri yang bersifat kaku, teori politik tersebut telah lama berevolusi mengikuti dengan perkembanagn zaman.
c. Lembaga-Lembaga Politik
Bidang ini merupakan kajian terhadap Lembaga-lembaga poltik, khususnya peranan konstitusi, eksekutif, birokrasi, yudikatif, partai politik, dan system pemilihan. Para ahli yang menghabiskan waktunya untuk mengatur, mengevaluasi, dan mengspekulasi (dugaan) tentang asal-usul, perkembangan, dan konsekuensi Lembaga politik, seperti aturan dari berbagai system pemilihan atau organisasi-organisasi pemerintahan yang semu (khayal/tidak nyata).
d. Sejarah Politik
Banayk para ilmuan politik menjelaskan tentang sejarah politik. Secara garis besar politik cenderung terbagi menjadi dua kelompok:
1) Politik tinggi, adalah kegiatan politik yang berhubungan dengan keamanan nasional, internasional, dna kurang lebih berhubungan dengan kenegaraan.
2) Politik rendah, adalahsesuatu hal yang dianggap tidak terlalu penting. Penting disini maksudnya kepada hal yang dampaknya dirasakan secara langsung.
e. Politik Perbandingan
Bidang ini merupakan asumsi dari para ilmuan politik bahwa fokusnya perbandingan adalah untuk memberikan satu-satunya cara untuk dapat menjadi ilmu sosial yang murni.
f. Ekonomi Politik
Bidang ini bertolak dari suatu pemikiran bahwa teori perilaku politik sebagaimana teori perilaku ekonomi, harus bermula dari teori sederhana tentang manusia yang suak membangun prediksi dan perilaku mereka. Jadi, disinilah letak hubungan ilmu politik dan ekonomi, dimana manusia tidak pernah puas menggapai kepentingan diri yang rakus tersebut.
g. Administrasi Publik dan Kebijakan Umum
Keduanya merupakan cabang empiris dan normative dari ilmu politik yang saling berhubungan dengan hokum dan ekonomi.
h. Teori Kenegaraan
Teori ini sering diduga merupakan teori politik yang paling kuat dalam memberikan perhatian bagi teori poltik itu sendiri, pemikiran poltik, administrasi politik, dan hubungan internasional.
i. Hubungan Internasional
Hubungan antarnegara merupakan hubungan internasional, jelas istilah tersebut sangat menyesatkan bagi disiplin ilmu politik yang memfokuskan pada hubungan antarnegara dan internegara dalam diplomasi, transaksi ekonomi, serta perang maupun damai. Beberapa bidang kajian dalam ilmu politik secara tematis yang semakin berkembang ini semakin meluas dan beraneka ragam seperti psikologi politik, pluralisme politik, budaya politik, ekonomo politik, antropologi poltik, politik etnik, rekruitmen politik, partai politik, perwakilan politik, dan birokrasi politik.
2. Tujuan dan fungsi ilmu politik
Secara umum terdapat tiga makna tujuan mempelajari ilmu politik:
a. Perspektif intelektual, sebenarnya tujuan politik adalah tindakan politik. Untuk mencapai itu diperlukan pembelajaran untuk memperbesar kepekaan sehingga ia dapat bertindak. Agar dapat bertindak denga baik secara politik, seseorang perlu mempelajari asas dan seni politik, nilai-nilai yang dianggap penting oleh masyarakat. Dengan demikian, orang belajar bagaimana kekuasaan dapat dijinakan dan diabadikan kepada tujuan manusia yang positif.metode pembelajarannya pun sudah mngenal metode yang bersifat kritis.tujuannya untuk menelaah kesalahan-kesalahan dan berusaha unutk mengurangi ketidaktahuan. Walaupun ajaran kritis tersebut pad prinsipnya bersifat intelektual, tetapi dapat menimbulkan hal-hal yang bersifat praktis.
Jadi, perspektif dalam politik adalah sudut pandang yang mempergunakan diri sendiri sebagai titik tolaknya. Sebab, perspektif itu bertolak dan dibangun berdasarkan apa yang dianggap salah oleh individu, maka pemikiran individu itu yang akan memperbaikinya.
b. Perspektif politik,pandangan intelektual mengenai politik tidak banyak berbeda dengan pandangan politisi. Bedanya terletak pada, jika politisi bersifat segera sedangkan inteltual dapat menjadi politisi jika ia mam;u memasukan maslah politik dalam pelayanan suatu kepentingan ataupun tujuan. serta dapat menjadi sumber inspirasi untuk menegmbangkan pemikiran baru dan perspektif yang baru yang segar sesuai dengan tempat dan zamannya dalam upaya mengembangkan dan memajukan ilmu politik.
Contoh: sebuah kasus dengan adanya system pemilihan langsung di Indonesia, banyak intelektual yang bersedia menjadi calon legislative dan eksekutif pusat dan daerah. Dengan kampanye yang mendadak, dalam waktu yang singkat mereka mempersiapkan dan menggunakan strategi dari dari teoritis menjadi suatu kerangka kerja yang bersifat praktik. Sedangkan kaum intelektual menaruh perhatian dalam tiga dimensi, yaitu: hari kemarin, hari ini, dan hari esok.
c. Perspektif ilmu politik, dalam hal ini politik dipandang sebagai ilmu. Jika para politis memandang politik sebagai pusat kekuasaan public, maka kaum intelektual memandang politik sebagai perluasan pusat moral diri.
D. Ilmu Psikologi Sosial
1. Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut asal katanya, psikologi asal katanya berasal dari bahasa Yunani kuno. “psyche yang berarti jiwa” dan “logia yang berarti ilmu”, sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa.
Ilmu psikologi adalah ilmu yang tergolong muda (sekitar akhir 1800an). Tetapi, manusia di sepanjang sejarah telah memperhatikan masalah psikologi.
Para ahli psikologi mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang didefinisikan untuk meliputi semua bentuk perilaku: manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental, dan secara insting maupun dengan cara dipeajari. Secara tradisi, para ahli psikologi telah mempelajari tentang belajar, pertumbuhan dan perkembangan, berfikir, perasaan, perilaku kelompok, perkembangan kepribadian, dan perilaku abnormal.
Lapangan spesialisasi dalam psikologi meliputi beberapa yang berorientasi ilmu sosial dan lainnya yang lebih menyerupai ilmu alam. Berikut ini adalah beberapa contoh yang termasuk ilmu sosial. Ahli psikologi perkembangan mengkaji semua aspek perilaku perkembangan. Manusia selama rentang kehidupannya. Ahli psikologi eksperimen menggunakan pendekatan penelitian eksperimental (atau “laboratorium”) untuk mempelajari perilaku manusia secara individu. (apabila perhatiannya pada penelitian perilaku yang bukan manusia dan atau perilaku menurut insting, maka para ilmuan itu pasti berbicara dan bertindak sebagai ilmuan sosial). Ahli psikologi sosial tertarik dengan perilaku manusia dalam kelompok-kelompok (seperti, dalam kerja, dalam keluarga, dalam pengambilan keputusan). Ahli psikologi kepribadian mempelajari perkembanagn dan hakikat kepribadian manusia. Ahli psikologi pengetahuan tertarik dengan bagaimana manusia berfikir dan belajar. Ahli psikologi klinis meneliti perilaku manusia terdidik dan tidak normal. (ahli ini pun bisa juga meneliti orang-orang yang terganggu, namun ini menjadi contoh dalam menerapkan pengetahuan yang telah ada dari pada mengembangkan pengetahuan baru).
2. Sejarah Psikologi
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan Panjang. Pandangan manusia dapat ditelusuri jauh kemasa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelektual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya dibenua Amerika.
3. Kajian Psikologi Sosial
Psikologi adalah ilmu yang luas dan ambisius, dilengkapi oleh biologi dan ilmu saraf pada pembatasnya dengan ilmu alam dan dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi sebagai pembatasnya dengan ilmu sosial.
Bidang ini mempunya 3 ruang lingkup, yaitu:
a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya: studi tentang persepsi, motivasi proses belajar, artibusi (sifat).
b. Studi tentang proses-proses individual Bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru dan lain-lain.
c. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu-ilmu sosial adalah sekelompok disiplin keilmuan yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu sosial merupakan ilmu yang cukup tua usianya sejak manusia membentuk kelompok yang dinamakan masyarakat damaka disaat itu ilmu sosial tumbuh. Ilmu sosial muncul dan tumbuh akibat zaman yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia dan juga karena adanya masalah sosial. Masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral dan hal-hal sosial (disekitar).
Ilmu-ilmu sosial meiliki cabang ilmu dan masing-masing cabang ilmu memiliki hakikat. Dengan adanya hakikat tersebut, penggunaan ilmu sosial sesuai dengan apa yang sudah menjadi hakikatnya.
B. Saran
Manusia sejak lahir sudah menjadi makhluk sosial, jadi sewajarnya kita sebagai makhluk sosial harus memahami ilmu pengetahuan sosial, studi sosial, dan ilmu-ilmu sosial. Supaya kita dapat hidup dengan rukun dan tidak menyakiti ataupun merugikan orang lain.
Daftar Pustaka
Maman Abdurahman. 1987. Ilmu Sosial Dasar. Bandung: Calvary.
Mukmina . 2002. IPS Terpadu. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta.
Munandar Soelaiman M. 1989. Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial. Bandung: Eresco.
Sapriya. 2014. Pendidikan IPS (Konsep dan Pembelajaran). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar