KELOMPOK MATERI 4
Judul Materi Makalah :
INTERAKSI INDIVIDU DAN MASYARAKAT
TUGAS MAKALAH
KONSEP DASAR IPS
Dosen Pengampu : Nurjaman, M. Pd. I
Disusun oleh :
Ina Fanicha (170641207)
Mayang Uzlifatun Khasanah (170641143)
Kelas : SD-17 A5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
CIREBON
2017-2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di tunjukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini berjudul “Interaksi Sosial Individu dan Masyarakat” makalah ini bertujuan memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar IPS. Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Nurjaman, M. Pd. I selaku dosen pengampu Konsep Dasar IPS.
2. Kosma SD17-A5.
3. Teman-teman sekalian yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum lah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Cirebon, 14 April 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial bukan makhluk individu yang hanya dapat hidup dalam kesendirian, tapi manusia dapat menjalankan perannya sebagai makhluk tuhan yang baik yaitu dengan membentuk suatu asosiasi (pertemanan, organisasi, keluarga, dll) hubungan yang mana dengan menjalin hubungan tersebut kita dapat berinteraksi dan membentuk dunia ini lebih indah dan lebih bermakna.
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, ada aksi dan ada juga reaksi. Pelakunya lebih dari satu orang. Individu dengan individu. Individu dengan kelompok. Kelompok dengan kelompok dll. Contoh guru mengajar merupaka contoh interaksi sosial antara individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial. Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung, interaksi sosial secara langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk contoh interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial secara tidak langsung. Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti, identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalahnya, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan individu ?
2. Apa yang dimaksud dengan masyarakat ?
3. Bagaimana interaksi individu dan masyarakat ?
4. Bagaimana proses interaksi sosial ?
C. Tujuan Masalah
Adapun beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian individu dan masyarakat.
2. Untuk mengetahui interaksi sosial individu dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui proses-proses interaksi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Individu
Individu berasal dari bahasa latin “Indivuduum” yang artinya tak terbagi atau tidak dapat dibagi, dan merupakan kesatuan yang tak terbatas. Maksudnya bahwa manusia merupakan satu kesatuan jiwa dan raga yang tak dapat dipisah satu sama lain. Setiap manusia lahir ke dunia dengan membawa potensi diri masing-masing yang dapat dikembangkan kemudian hari melalui proses belajar atau pendidikan.
Individu dapat terdiri atas dua dimensi yaitu fisik yang pada dasarnya berpotensi lahiriyah berupah gerakan anggota badan, panca indra dan lain-lain. Psikis pada dasarnya berpotensi batiniyah berupah intelegensi emosi dan lain-lain. Potensi-potensi itu sebagian besar merupakan naluriah untuk mengadakan pemisahan secara tegas. Para ahli ilmu jiwa berbeda pendapat dalam menentukan macam-macam potensi naluriah.
Wujud fisik adalah sebagai alam selalu tunduk pada alam. Wujud ini tersusun dan mempunyai struktur fisika seperti volume, berat, dan sifat-sifat lainnya. Seorang lahir kemudian menjadi dewasa dan meninggal hal ini yang merupakan gejala kealaman. Namun makhluk hidup mempunyai ciri-ciri sendiri dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan yang disebut dengan faktor penunjang kelangsungan hidup. Sedangkan penunjang kehidupan manusia antara lain sandang, pangan dan papan untuk keperluan ini manusia selalu berubah dengan lingkungannya hal inilah yang menyebabkan perubahan lingkungan.
Wujud psikis bersama-sama membentuk individu yang berfungsi sangat berpengaruh terhadap gerak dan tingkah laku fisik sedangkan tingkah laku fisik berpengaruh pada psikis, contoh temperatur seseorang merupakan pantulan dari kejiwaan tapi dipengaruhi oleh zat cairan (cairan empedu kuning, darah, empedu hitam dan lendir). Lingkungan sangat berpengaruh dalam perubahan kondisi individu, sehingga individu harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian itu dapat timbul dari dalam dan dari luar proses pengaruh yang masuk dari luar disebut internlisasi, seperti keluarga, teman, media dan lain-lain.
B. Pengertian Masyarakat
Kata masyarakat merupakan terjemahan dari kata (community atau komunitas). Secara definitif dapat didefinisikan sebagai sekelompok manusia yang terdiri dari sejumlah keluarga yang bertempat tinggal disuatu wilayah tertentu baik di desa ataupun di kota yang telah terjadi interaksi sosial antar anggotanya atau adanya hubungan sosial (social relationship) yang memiliki norma dan nilai tertentu yang harus dipatuhi oleh semua anggotanya dan memiliki tujuan tertentu pula.
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk masyarakat yang saling berinteraksi bahu membahu membantu satu sama lain, hak ini terjadi karena dalam diri manusia terdapat dorongan untuk hidup bermasyarakat dan dorongan itulah yang akan membawa manusia pada masa depan mereka dalam bersikap. Adapun sikap kemasyrakatan, yaitu :
a. Kecenderungan sosial.
b. Rasa harga diri.
c. Kecenderungan untuh patuh.
d. Kecenderungan untuk mandiri.
e. Kecenderungan untuk menurut.
f. Tolong menolong dan meniru.
g. Hasrat berjuang.
h. Hasrat memberi tahu dan menerima.
C. Interaksi Individu dan Masyarakat
Sosial bahwa interaksi sosial adalah saling berhubungan antar dua manusia atau lebih, diaman manusia yang satu terhadap yang lain saling mempengaruhi. Apabila dua orang atau lebih saling berhubungan (mengadakan interaksi) maka akan terjadi ada yang dinamakan proses sosial. Proses ini terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok denagan kelompok.
Pola interaksi antara individu dengan masyarakat dapat dibagi dalam 3(tiga) macam, yaitu :
a) Pola interaksi individu dengan individu. Dimana yang berhubungan secara langsung adalah antar individu dan keduanya saling mempengaruhi.
b) Pola interaksi antara individu dengan kelompok. Dimana yang sedang melakukan hubungan langsung adlah seorang individu dengan kelompok masyarakat tertentu. Misalnya seseorang sedang menyampaikan gagasannya kepada sebuah kelompok tertentu.
c) Pola interaksi antara kelompok dengan kelompok. Dimana yang sedang berhubungan langsung adalah kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Misalnya dalam rapat desa yang terdiri dari beberapa kampung, maka yang menyampaikan gagasannya dalam rapat tersebut adalah para wakil masyarakat kampung yang ada didesa tersebut. Terdapat beberapa bentuk proses sosial yaitu :
1) Yang berbentuk positif dinamakan integrasi atau assosiatif process, yaitu proses menyatakuan. Adlah keseluruhan anggota kelompok berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu sama lain saling terikat. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang menyatukan (Integrasi), yaitu :
a. Coperation (koperasi) adalah bentuk kerjasama dimana satu sama lain saling membantu guna mencapai suatu tujuan bersama. Koperasi merupakan usaha bersama dari satu orang atau lebih untuk meaksanakan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan bersama
b. Consensus (kesepakatan) adalah suatu persetujuan, baik yang diucapkan maupuntidak. Consensus mungkin dilaksanakan bila ada 2 pihak atau lebih yang ingin memelihara hubungan masig-masing meandang kepentingan sendiri. Contohnya Courtship dari aliansi internasional.
c. Assimilation (Asimilasi) adalah perpaduan dari dua kebudayaan atau lebih melebur menjadi satu-satunya homogen. Mayor Polak berpendapat bahwa asimilasi adalah proses perpaduan dua kebudayaan yang berbeda, lama kelamaan berkembang sehinggan menjadi sejarah. Jadi asimilasi hanya terdapat diantara orang-orang atau golongan yang datang dari berbagai kebudayaan yang berbeda. Contohnya kebudayaan Arab dengan kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Barat dengan kebudayaan Indonesia.
2) Yang berbentuk negatif dinamakan disintegratif atau disassosiatif process, yaitu proses memisahkan. Kondisi yang nampak dalam bentuk disintegrasi adalah keseluruhan anggota kelompok tidak berkemauan untuk tetap pada kelompoknya, seolah-olah satu sama lain tidak saling terikat. Kondisi seperti ini sering dinamakan disorganis, dimana satu sama lain tidak terjalin hubungan lagi. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang memisahkan yaitu :
a. Konflik atau persengketaan adalah usaha yang dengan sengaja menentang, melawan, atau memaksa kehendaknya kepada orang lain. Biasanya konflik itu timbul dari adanya kepentingan yang bertentangan, terutama kepentingan ekonomi dans ering juga perbuatan kedudukan dan kekuasaan.
b. Kompetisi adalah persaingan ada hubungan dengan konflik, tetapi berbeda. Kompetisi merupakan usaha yang disengaja untuk menentang kehendak orang lain, dan tidak menagandung paksaan. Kompetisi selalu dikuasi dan diatur oleh norma-norma moral, sedangkan konflik tidak demikian halnya. Contohnya dalam pertandingan olahraga, melamar pegawai negeri, dan sebagainya.
Dalam kehidupan manusia bermasyarakat kondisi interaksi sosial yang telah dikemukakan diatas mungkin saja terjadi, tergantung bagaimana iklim psikologis yang terjadi dalam kelompok masyarakat itu dan bagaimana visi dan manusia kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan hidup bersama.
D. Proses Interaksi Sosial
Proses Interaksi sosial adalah pada saat manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dimiliki sesuatu tersebut bagi manusia. Kemudian makna yang dimiliki sesuatu itu berasal dari interaksi antara seseorang dengan sesamanya. Dan terakhir adalah Makna tidak bersifat tetap namun dapat dirubah, perubahan terhadap makna dapat terjadi melalui proses penafsiran yang dilakukan orang ketika menjumpai sesuatu. Proses tersebut disebut juga dengan interpretative process.
Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.
Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Interaksi sosial bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Subjek interaksi sosial beragam, ada yang terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Dalam hal ini, individu berinteraksi dengan masyarakat. Sebagaimana telah diketahui, individu merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya.
Interaksi individu dengan masyarakat tidak lepas dari struktur sosial dimana terdapat penggolongan masyarakat, atau tinatan masyarakat yang dibentuk oleh masyrakat itu sendiri, dan tidak lepas pula dari pranata sosial yang merupakan bentuk norma-norma tuntunan dalam kehidupan bermasyarakat.
B. Saran
Dari pembahasan diatas, sebaiknya kita dapat memilah dan memilih mana yang berdampak positif pada kehidupan kita, dan mana yang berdampak negatif. Kita harus berpegang dengan anturan norma yang tumbuh dalam masyarakat, sehingga tercipta keselarasan dalam proses sosilan antara individu dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Ruswandi dkk. Perkembangan Masyarakat dan Budaya. Bandung: UPI PRESS. 2006
Hermawan, Ruswandi dan Kanda Rukandi. (2007). Perspektif Sosial Budaya. Bandung: UPI PRESS
Kuswanto dan Bambang Siswanto. (2003). Sosiologi. Solo: Tiga Serangkai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar